Kelompok 8



Sectio Caesarea sebagai Alternatif Penanganan Patologi Persalinan

Perubahan pola penanganan obtetrik banyak mempengaruhi metode kelahiran operatif. Selama 60 tahun pertama dari abad kedua puluh, dokter yang tidak mau melakukan kelahiran dengan cuman yang sukar disebut “pengecut obstetrik,” dan seksio sesarea dianggap sebagai titik akhir dari kegagalan perawat obstetrik. Dalam praktek obstetrik modern, kelahiran lewat perut dengan mudah dipilih bila kelahiran operatif pervaginam akan membahayakan ibu,anak,atau keduanya.perbaikan yang meluas dalam hal anastesia,teknik pembedahan,antibiotika,dan transfusi darah telah menurunkan morbiditas dan motalitas akibat seksio sesarea, sehingga menjadikannya pilihan yang relatif aman.penerimaan penggunaan seksio sesarea secara bebas pada masa sekarang ini sama sekali tidak menyingkirkan kebutuhan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kelahiran anak yang normal dan prinsip kelahiran operatif pervaginam yang aman.

SEKSIO SESAREA
Seksio sesarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). Definisi ini tidak mencakup pengeluaran janin dari rongga abdomen pada kasus rupture uteri atau pada kasus kehamilan.
Sesio sesarea didefinisikan sebagai kelahiran melalui insisi pada dinding perut dan rahim anterior. Asal dari istilah itu tetap merupakan masalah silang pendapat. Berdasarkan legenda bahwa Julius Caesar dilahirkan lewat jalur ini adalah tak mungkin benar, karena ibunya hidup selama bertahun-tahun setelah kelahirannya dalam suatu waktu di mana pembedahan hampir pasti akan fatal. Tetapi, kemungkinan bahwa nama itu berasal dari bahasa latin caedere, yang berarti “memotong,” atau barangkali, dari bahasa hukum Romawi Caesarea, dimana dibutuhkan kelahiran janin lewat perut dari wanita yang hampir mati pada kehamilan akhir dengan harapan akan menyelamatkan anak.
Kelangsungan setalah seksio saesarea merupakan peristiwa yang jarang sebelu tahun 1882, saat penjahitan insisi pertama kali dianjurkan. Dari banyak tonggak bersejarah berikutnya  yang lebih jauh mengurangi mortalitas operatif, mungkin yang paling menonjol adalah popularisasi dari insisi melintang dari bagian bawah pada tahun 1992-an. Pendekatan ini menyingkirkan kebutuhan untuk menginsisi dinding otot yang tebal pada korpus uteri dan menyingkirkan luka rahim dari kavitas peritoneum dengan menempatkan penutup kandung kemih pada insisi segmen bagian bawah.

Epidemiologi                                                               
Perluasan indikasimelakukanseksio sesarea dan kemajuandalam teknikoperasidan anestesisertaobatantibiotikamenyebabkanangkakejadian seksio sesareadari periode ke periode meningkat.Hal ini tergambardari frekuensiseksiosesareayang dilakukandirumahsakitDr. PirngadiMedan yangmeningkat1-3%setiaptigatahunnya.Saat ini,satudi antarasetiap sepuluhwanitaAmerikayang melahirkandiAmerikaSerikatsetiaptahunnya pernahmenjalaniseksiosesarea.
Anka persalinan seksio sesarea di Amerika Serikat telah meningkat empat kali lipat, dari 5,5% kelahiran pada tahun 1970 menjadi 22,7% kelahiran pada tahun 1985. Insidensi seksio sesarea dalam masing-masing unit obstetrik bergantung pada populasi pasien dan sikap dokter . sekarang ini, angkanya berkisar antara 10-40% dari semua kelahiran. Umumnya disepakati bahwa lebih bebasnya penggunaan seksio sesarea telah ikut mengurangi angka kematian perinatal.
Penyebabmeningkatnyaangka seksio sesarea belumsepenuhnya diketahui,tetapipenjelasannyaadalahsebagaiberikut:
1)   Tejadipenurunanparitas,hampirseparuhwanitahamiladalahnulipara danindikasi dilakukannyaseksiosesarea lebihseringterjadipada wanita nulipara.
2)Wanitayang melahirkanberusialebihtua,frekuensiseksiosesarea meningkatseiringdengan pertambahanusia ibu.Dalam duadekade terakhir,angka persalinannuliparameningkatlebihdari dua kali lipat untukwanitaberusia30-39 tahundan meningkat50%padawanita berusia 40-44 tahun.
3) Pemantauan janin secara elektronik, teknik ini menyebabkan peningkatan angka  seksio  sesarea  dibandingkan dengan  auskultasi denyut jantungjaninsecaraintermiten.Walaupunseksiosesarea yang terutamadilakukanatasindikasi “gawat janin”hanya meliputisebagian kecildiantarasemuaprosedur,pada banyakkasuskekhawatiranakan rekaman frekuensi denyut jantung janin yang abnormal mendorongdilakukannyaseksiosesareameskiindikasiyangtercantumadalahsalah satu bentukkemacetanpersalinan.
4) Pada tahun1990, 83% di antarasemuabayi denganpresentasi bokong dilahirkanmelaluiabdomen.
5) Insidenpelahiranpervaginammidpelvik,pelahiranpervaginam dengan tindakanyang hanyadikerjakandalamkeadaandaruratdan secara bersamaandisertaipersiapanuntuk seksio sesarea.
6)   Kekhawatiran akan tuntutan malpraktik, tidak dilakukannya seksio sesareasehingga terjadikelainanneurologisataucerebral palsypada neonatusmerupakan  klaim yangdominan  dalamtuntutan  malpraktik obstetricdi AmerikaSerikat.Sangat kurangbukti adanya keterkaitan antaraseksiosesareadenganpenurunan masalahneurologisanak.
7)   Faktorsosialekonomidandemografik,kelahirandenganseksiosesarea lebihseringdidapatkanpadaibudengangolonganekonomimenengah ke atasdan ibu yang disertaiasuransijiwa.

PerbandinganPersalinanSeksio Sesarea DenganPersalinanPervaginam
Persalinan Pervaginam
Ibu
Janin
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
·         Perdarahanlebihsedikit.
·         Tidakadaluka diperut.
·         Bisamelahirkanlebihbanyak.
·         Risikorendah infeksirahim.
·         Lukapersalinanlebihkecil Biayapersalinanlebihmurah
·         Nyerisaatbersalin
·         Risikohemoroid
·         Proses persalinanberlangsung lama
·         Risikoprolaps uteri
·         Risikorobekan jalanlahir
Terjadi proses pemerasan pada dada janin saat melewati panggulibu.
·         Risikoafter cominghead (pada letaksungsang)
·         Risikotraumakepalapada anak

Sectio Sesarea
Ibu
Janin
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
·         Tidakadarasa sakitsaatbersalin.
·         Dapatmengaturjadwalmelahirkan.
·         Waktupersalinanlebihcepat
·         Risikorendah prolaps uteridanrobekan jalanlahir.
·         Ada nyeribekas luka
·         Risikoinfeksirahim
·         Risikoseksiosesareaberulang
·         Tidakbisa melahirkanbanyak
·         Perdarahanlebihbanyak Risikorupture uteri
·         Lukapada dindingperutdan rahim
·         Risikoplasentalow-laying
·         Risikoretensio plasenta.
·         Biayapersalinanmahal
·         Tidakadaafter cominghead (pada letaksungsang).
·         Tidakadatraumakepalaanak.
·         Tidak ada proses pemerasan pada dada janin pada saat melewatipanggulibu.

Indikasi
Indikasi untuk seksio sesarea, sendiri atau dalam kombinasi, relatif mutlak dan dapat di golongkan.Indikasi yang paling sering untuk seksio sesarea adalah distosia, yang biasanya muncul sebagai “kegagalan untuk berkembang” dalam persalinan. Masalah ini dapat terjadi akibat ketidakseimbangan sefalopelvik, kesalahan presentasi janin, atau kegagalan menginduksi persalinan dianggap aman termasuk eklampsia, pra-eklampsia, diabetes melitus, adn penyakit jantung.Seksio sesarea klasik yang sebelumnya merupakan suatu indikasi mutlak untuk seksio sesarea ulangan. Kasus tertentu pada seksio sesarea segmen rahim bagian bawah miomektomi yang sebelumnya, yang tidak melibatkan ketebalan penuh dinding rahim sekarang dipertimbangkan cocok untuk tindakan kelhiran pervaginam.
Seksio sesarea adalah penanganan yang tepat untuk gangguan janin dimana kelahiran pervaginam tidak segera terjadi. Banyak janin yang berpresentasi sungsang terbaik dilahirkan melalui seksio sesarea, terutama pada kehamilan kurang bulan.
Indikasiseksiosesarea terbagiatasdua indikasi,yaituindikasimedisdan indikasinonmedis :
1.      Indikasimedis
a.       Faktoribu
DisproporsiSefalopelvik
Pengukuran panggul (pelvimetri)merupakan carapemeriksaan yang penting untuk mendapatketeranganlebih banyak tentang keadaanpanggul. Pelvimetridalamdengan tangan mempunyaiarti yangpentinguntukmenilaisecaraagakkasarpintuataspanggul sertapanggultengah,danmemberigambarantentangpintubawah panggul.Pemeriksaanpanggulterdiridari:
Pemeriksaanpangguldalam(VT), yang dievaluasiantaralain: promotorium,lineainnominata,spina ischiadika,dinding samping,kurvaturasakrum, ujung sakrum,dan arkus pubis.
Padapemeriksaaninidicoba memperkirakanukuran: Konjungatadiagonalisdankonjugatavera Distansiainterspinarum(diameterbispinosum) Diameterantero-posteriorpintubawah panggul.
Empatjenis pangguldengan ciripentingnya:
·         Panggulginekoiddenganpintuataspanggulyangbundar, atau dengandiametertransversa yanglebihpanjangsedikitdaripada diameteranteroposteriordan dengan panggul tengahserta pintu bawahpanggulyangcukupluas.Jenisini ditemukanpada 45% wanita.
·         Panggulanthropoiddengan diameteranteroposterioryang lebih panjang daripada diameter transvesa,  dan denganarkus  pubis menyempitsedikit.Jenis iniditemukanpada35% wanita.
·         Panggulandroid denganpintu ataspanggul yangberbentuk sebagaisegitigaberhubungan denganpenyempitankedepan, dengan spina iskiadika menonjol kedalam dan  dengan arkus pubis menyempit.Jenis iniditemukanpada15% wanita.
·         Panggulplatipelloiddengandiameteranteroposterioryang jelas lebih pendek   daripada diameter  transvesa pada pintu   atas pangguldandenganarkuspubis yangluas.Jenisiniditemukan pada5% wanita.
Ukuranpanggul yangsempit dantidakproporsional dengan ukuran janin menimbulkankesulitan dalampersalinan pervaginam. Panggul  sempit lebih sering pada wanita  dengan tinggibadankurang dari145 cm. Kesempitanpangguldapat ditemukan pada  satu bidang atau lebih, pintu atas panggul dianggapsempitbilaconjugataverakurangdari10cm atau diametertransversalkurang dari12 cm.
Kelainanbentukpanggul:
a.       Perubahanpanggulkarenakelainanpertumbuhaninrauterin
§  PanggulNaegele:hanyamempunyaisebuahsayappada sakrum,sehinggapanggultumbuh sebagaipanggulmiring.
§  PanggulRobert:keduasayapsakrumtidakada,sehingga panggulsempitdalamukuran melintang.
§  Splitpelvis:tidakterjadipenyatuantulang-tulangpanggul padasimfisis sehinggapanggul terbukadidepan.
§  Panggul asimilasi : bisa terdiri atas enam os vertebra (asimilasitinggi)atauempatos vertebra(asimilasirendah).
b.      Perubahanbentukkarenapenyakitpadatulangpanggulatau sendipanggul.
§  Rakitis: mengecilnyadiameteranteroposteriorpada pintu ataspanggulkarenakekuranganvitD dankalsiumdan kurangmendapatsinar matahari.
§  Osteomalasia: perubahandalambentuktulangpanggul sehingga rongga  menjadi sempit, dikarenakan gangguan giziyang hebatdankarena kekurangansinar matahari.
§  Neoplasma
§  Fraktur: disebabkantimbulnyakallusataukarena kurang sempurna   sembuhnya   yang   dapat   mengubah  bentuk panggul.
§  Atrofi,karies, nekrosis
§  Penyakitsendisakroilikadan sendisakrokoksigea
c.       Perubahanbentuk karenapenyakittulangbelakang
§  Kifosis
§  Skoliosis
§  Spondilolistesis
d.      Perubahanbentuk karenapenyakitkaki
§  Koksitis
§  Luksasiokoksa
§  Atrofiatau kelumpuhansatu kaki. (Wiknjosastro,2006)


Usia
Ibuyangmelahirkanuntukpertamakalinya berusia lebihdari 35 tahun  memiliki risiko  melahirkan dengan  sectio caesarea  karena pada usia tersebut ibu memilikipenyakitberesiko seperti hipertensi, jantung,diabetesmelitus,dan preeklamsia.

Infeksi
Penyakitakibathubunganseksual
(a)      Gonorea
(b)      Chlamydiatrachomatis
(c)      Herpes simpleks
(d)      AIDS
(e)       Hepatitisinfeksiosa

HAP (HaemorageAntePartum) PlasentaPrevia
Posisi plasentaterletakdi bawahrahimdanmenutupi sebagian  danatau seluruhjalan  lahir.Dalamkeadaanini, plasentamungkinlahirlebihdahuludari janin.Hal ini menyebabkanjaninkekuranganoksigendannutrisi yang biasanya diperolehlewat plasenta.Bila tidak dilakukansectio caesarea,dikhawatirkanterjadiperdarahan pada tempat implantasiplasentasehinggaserviks dan Segmen Bawah Rahimmenjaditipis danmudah robek. Plasentapreviadibagi dalamempatjenis, yaitu plasentaprevia totalis,plasenta previaparsialis, plasentaprevia marginalis,dan plasenta previaletakrendah.
Gambar1. Klasifikasi plasentaprevia.


Solusio Placenta
Keadaandimanaplasentalepaslebihcepatdarikorpus uteri sebelum janinlahir.SectioCaesarea dilakukanuntuk mencegah  kekuranganoksigenataukeracunan  airketuban padajanin.Terlepasnyaplasentaditandaidengan perdarahan yang banyak, baik pervaginammaupun yang menumpuk di dalamrahim.(Wiknjosastro,2006)

Kelainantalipusat
Pelepasantalipusat(talipusatmenumbung).Keadaandimana talipusat berada di depan atau di samping bagian terbawahjanin, atautali pusat telahberada di jalanlahirsebelum bayi,dan keadaanbertambahburuk bilatalipusat tertekan.
Gambar2. Tali pusatmenumbung
Terlilittalipusat.Lilitantalipusatketubuhjaninakanberbahaya jikakondisi tali pusat terjepitatauterpelintirsehinggga aliran oksigendannutrisi ketubuhjanintidaklancar.Lilitantalipusat menggangguturunnyakepalajaninyang sudah waktunya dilahirkan.
Neoplasma
Neoplasmapadajalanlahirterbagimenjadi:
a.       Vagina
Tumordi vaginadapatmerupakanrintanganbagilahirnya janinpervaginam.Adanyatumorvaginabisapula menyebabkan persalinanpervaginamdianggapmengandung terlampaubanyak resiko.Tergantungdari jenisdanbesarnya tumor,perlu dipertimbangkanapakahpersalinandapat berlangsung pervaginamatauharus diselesaikandengan seksio sesarea.
b.      Serviks Uteri
Seksio  sesarea adalah terapi pilihan atas indikasi dari kankerserviks, kankerserviksbiasanyaterdiagnosasetelah kehamilan28 minggu.
c.       Uterus
Distosia karena miomauteri dapatterjadiapabilaletak miomauteri menghalangilahirnya janinpervaginam,apabila miomauteridapatmenyebabkankelainanletakjanin,dan apabila miomauteri dapatmenyebabkanterjadinyainersiauteridalam persalinan.Penanganandari miomauteri yangmengganggu lahirnyajaninpervaginamadalahdengan   tindakanseksio sesarea.
d.      Ovarium
Tumorovariumdapatmengganggujalanlahirjikaterletak dikavum douglas,bolehdicobadenganhati-hatiapakahtumor dapatdiangkat ke atasrongga panggul, sehingga tidak menghalangi persalinan. Apabilapercobaan itu  tidak berhasil, atau persalian sudah  maju sehingga percobaan reposisi lebih sukardan lebihberbahaya,sebaiknyadilakukanseksiosesarea diikutidengan pengangkatantumor.(Wiknjosastro,2006)

Riwayatinfertilitas
Diartikansebagaiketidakmampuanmemilikianak setelahsetahun (12 bulan)menikahtanpaadanyausahamenghalangikehamilan. Infertilitas primer adalah tidak bisa  hamil. Infertilitas sekunder adalahsulit sekali untuk hamilsetelahsudah pernah sekali hamildan melahirkansecaranormal.
Jikakemudianwanitatersebut hamil,maka wanitatersebut dikatakanmemilikiriwayat infertilitas.Wanitadenganriwayat infertilitasrentan mengalami penyulitdikehamilannya,seperti kelainan  letak,  usia   tua,  hipertensi,  obesitas.  Seksio  sesarea dilakukanjikaditemukanpartus yang takmajudengan penyulit.

KetubanPecahDini
Kantung ketuban adalahkantung yang berdinding tipis yang berisi cairandanjaninselamakehamilan.Terdiridari dua bagian,bagian luardisebutjugakorion, sedangkanbagiandalamdisebutjuga amnion.Cairanamnionberfungsiuntukmeratakanhiske seluruh dindingrahimdan merangsangpembukaan.
Ketubanpecahdini adalahketubanyangpecahsebelumproses persalinan berlangsung, bisadiakibatkan oleh  berkurangnya kekuatan membraneataumeningkatnya tekanan intrauterine.Seksio sesareadilakukanjikaketubanpecah sudah terlalulama.

InsisiUterusSebelumnya
Insisi uterussebelumnyaseperti miomectomiatauoperasi seksio sesarea pada  kelahiran sebelumnya yang bisa  membuat dinding uterusjadi lemahdanmudahterjadirupturuterusjika dilakukan persalinannormal.Adapribahasalamayang mengatakan“oncea cesarean, always  a cesarean”. Tapi sekarang sudah banyak bukti yangmenyatakanbahwa bekasjahitandiuterusterbukticukup kuat danbanyakpasienyangbisa melahirkansecara normal denganrisiko yang rendah  daripada mengalami seksio  sesarealagi.Berikut ini adalah  kandidat melahirkan  secara  pervaginam  dengan  operasi seksio sesareapada kelahiransebelumnya:
§  Jenis sayatanyang digunakanadalahsayatantransversal.
§  Kelahiranyangdapatdiprediksikantanggalnya.
§  Kondisiyangstabil.
Berikutiniadalahkandidatdilakukannyaoperasiseksiosesarea berulang:
o   Wanitadengan disproporsisefalopelvik.
o   Wanitadengan kegawatdaruratansaatmasuk rumah sakit.
o   Jenis sayatan yang digunakan sebelumnya adalah sayatan klasik.

Tingkatpendidikan
Ibudenganpendidikanlebihtinggi cenderunglebih memperhatikankesehatannya selama kehamilanbila dibanding denganibu yang tingkatpendidikannyalebihrendah. Pendidikan ibumerupakansalahsatu faktorpentingdalamusahamenjaga kesehatanibu,anakdan jugakeluarga.Semakintinggipendidikan formalseorangibudiharapkansemakinmeningkatpengetahuan dan kesadarannya  dalam mengantisipasi  kesulitan dalam kehamilandan persalinannya,sehingga timbuldoronganuntuk melakukanpengawasankehamilansecara berkaladanteratur. (Kasdu, 2005).
Persalinan seksio sesarea lebih sering terjadi pada ibu yang mempunyaipendidikanyang lebihrendah.(Christina,1996)

Partus TakMaju
Partus tak maju adalahsuatu persalinan dengan his yang adekuat  yang  tidak  menunjukan  kemajuan  pada   pembukaan serviks, turunnya kepala, dan putar paksi dalam selama 2 jam terakhir. Partus  tak maju dapat disebabkan oleh  kelainan letak janin,kelainanpanggul, kelainanhis, pimpinanpartus yang salah, janinbesar, primitua,danketubanpecahdini.Partus takmaju adalahpersalinanyangberlangsunglebihdari24 jampada primipara,danlebihdari18 jampadamultipara.Dilakukannya seksiosesareajikasudah timbulgejalasepertidehidrasi,kelelahan ibu,asfiksia. (Mochtar,1998)

Preeklampsiadan Eklampsia
Preeklampsiaadalahpenyakit dengan tandahipertensi, edema,danproteinuriayang timbulkarenakehamilan.Penyakitini umumnyaterjadidalam triwulanke-3 kehamilan.Preeklampsia dibagi dalam golongan ringan dan  berat. Penyakit digolongkan beratbilasatu ataulebihtandadan gejaladibawah iniditemukan :
o   Tekanansistolik160mmHgataulebihdantekanandiastolic 110 mmHgatau lebih;
o   Proteinuria5gramataulebihdalam24jam;3atau4+pada pemeriksaankualitatif;
o   Oliguria,airkencing400mlataukurang dalam24 jam;
o   Keluhan  serebral, gangguan  penglihatan atau  nyerididaerah epigastrium;
o   Edemaparu-paru atausianosis.
Salahsatupenangananpada preeklampsiaadalahdenganterminasi kehamilan,dimanacaraterminasidibagiduayang belum inpartu daninpartu.
Caraterminasikehamilanyang beluminpartu:
Induksi persalinan : tetesan oksitosin dengan syarat nilai
Bishop 5 ataulebihdan denganfetalheartmonitoring.
Seksio sesariabila:
Fetalassesmentjelek
Syarattetesanoksitosin tidakdipenuhi(nilaiBishop kurangdari 5)atauadanya kontraindikasitetesan oksitosin.
12jamsetelahdimulainyatetesanoksitosinbelum masukfase aktif.Pada primigravidalebihdiarahkanuntukdilakukan terminasidengan seksio sesaria.
Caraterminasikehamilanyang inpartu:
Faselaten:6jambelummasukfaseaktifmakadilakukan seksio sesaria.
Fase aktif:Amniotomisaja, bila6 jamsetelahamniotomibelumterjadipembukaan lengkapmaka dilakukanseksiosesaria (bila perlu dilakukantetesanoksitosin).

Eklampsiaadalahmemburuknya keadaanpreeklampsiadan terjadinyagejala-gejalanyeri kepaladi daerahfrontal,gangguan penglihatan,  mual,  nyeri  diepigastrium,  dan  hiperefleksia.  Bila keadaaninitidakdikenaldantidakdisegeraobati,akantimbul kejangan.Setelahkekejangan dapatdiatasi dan keadaanumum penderitadapatdiperbaiki,maka direncanakanuntuk mengakhiri kehamilanataumempercepatpersalinandengancara yangaman. Dapatdilakukandenganseksio sesarea(jikapasienbeluminpartu, terdapatfaselatenyang lama,danadanyagawatjanin)ataudengan induksipersalinanpervaginam,haltersebuttergantungdari banyak faktor,  seperti keadaan  serviks,  komplikasi  obstetric, paritas, adanyaahlianastesi,dan sebagainya.

FaktorJanin
a.       Janinbesar
Berat bayi 4000  gram  atau lebih (giant baby), menyebabkanbayi sulit keluardari jalanlahir.Denganperkiraan beratyang samatetapipadaibu yang berbedamakatindakan persalinanyangdilakukanjugaberbeda.Misalnyauntuk ibuyang mempunyaipanggul terlalusempit,beratjanin3000gram sudah dianggapbesar karenabayitidakdapat melewatijalanlahir.
b.      Gawat janin
Diagnosa  gawat janin berdasarkan pada  keadaan kekuranganoksigen (hipoksia)yangdiketahuidaridenyut jantung janinyang abnormal,danadanyamekoniumdalamairketuban. Normalnya, air  ketuban  padabayicukup  bulan  berwarnaputih agakkeruh,sepertiaircucianberas.Jika tindakansectiocaesarea tidakdilakukan, dikhawatirkanakan terjadikerusakan neurologis akibatkeadaanasidosisyangprogresif, danbilajugaibu menderita tekanandarahtinggiataukejangpada rahim,mengakibatkan gangguan pada plasenta dan tali pusat sehingga aliran oksigen kepadabayi menjadiberkurang. Kondisi ini bisa menyebabkan janinmengalamikerusakanotak, bahkantidakjarangmeninggal dalamrahim.(Oxorn, 2003).
c.       Letaklintang
Kelainanletakini dapat disebabkan karenaadanya tumor dijalanlahir,panggul sempit,kelainandindingrahim,kelainan bentukrahim,plesentaprevia,dan kehamilankembar.Keadaan tersebutmenyebabkan keluarnyabayi terhentidan macetdengan presentasi tubuhjanin didalamrahim. Kelahiran  secaraseksio sesarea diindikasikanjikaterdapat ketubanpecah sebelum pembukaanlengkapdan disertaidengan talipusatmenumbung.
Gambar3. Letaklintang
d.      LetakSungsang
Resikobayi lahirsungsangdengan presentasibokong pada persalinanalamidiperkirakanempatkalilebihbesar dibandingkan keadaannormal.Pada bayiaterm,tahapanmoulagekepalasangat pentingagarkepalaberhasillewatjalanlahir.Padakeadaanini persalinanpervaginamkurang menguntungkan. Karena; pertama, persalinanterlambatbeberapamenit,akibatpenurunan kepala menyesuaikandenganpanggulibu,padahalhipoksiadan asidosis bertambahberat.sertapersalinanyang dipacu dapatmenyebabkan trauma karena penekanan,traksi ataupunkedua-duanya.Misalnya traumaotak,syaraf, tulangbelakang,tulangrangkadan viseral abdomen. Kelahiran secara seksiosesarea pada persalinanletak sungsang dilakukanjikadicurigaiadakesempitanpanggulringan, janinbesar,dandipertimbangkanpada primitua,wanitadengan riwayat infertilitas,dan wanita dengan riwayat obstetricyang kurangbaik.
Gambar4. Letaksungsang
e.       BayiAbnormal
Misalnya pada keadaan hidrosefalus dan kelainan pada dindingperut,sepertigastroskisis,danomphalokel.(Brownetal, 2003).
f.       Bayikembar(Gemelly)
Kelahirankembarmempunyairesiko terjadinyakomplikasi yanglebihtinggimisalnyaterjadipreeklamsiapada ibuhamilyang stress, cairanketubanyangberlebihan.Saatkontrol,sebaiknyaibu aktifbertanya perihalletakjanin di dalamkandungan. Begitu juga dengan umurkehamilan,perkiraanberat janin,letak plasentaserta volume airketuban.Operasi sesardilakukanjika terdapat janin pertama  dalam  keadaan   letak  lintang,  tali  pusat menubung, plasentaprevia.

2.      Indikasinonmedis
Indikasisosial
Selain indikasi medisterdapat indikasi nonmedisyaitu indikasi sosial untuk melakukanseksio sesarea. Menurut penelitianyang dilakukansebuahbadan di WashingtonDC, AmerikaSerikat,pada tahun  1994  menunjukkan bahwa  setengah  dari jumlah  persalinan seksio  sesarea, yang  secara  medis sebenarnya tidak diperlukan. Artinyatidakadakedaruratanpersalinanuntukmenyelamatkanibu danjaninyangdikandungnya.Indikasi sosial timbulolehkarena permintaanpasienwalaupuntidakada masalahataukesulitandalam persalinannormal.Halini didukungoleh adanyamitos-mitosyang berkembangdimasyarakat.
Persalinanyang dilakukandengan seksio sesarea seringdikaitkan denganmasalahkepercayaanyangmasih berkembangdiIndonesia. Masih  banyak  penduduk   di  kota-kota  besar  mengaitkan  waktu kelahirandenganperuntungannasibanakdilihatdari faktorekonomi. Tentunyatindakanseksiosesareadilakukandenganharapanapabila anakdilahirkanpadatanggaldanjamsekian,makaakanmemperoleh rezekidankehidupan yangbaik.
Adanya ketakutanibu-ibuakankerusakanjalanlahir(vagina) sebagai akibatdaripersalinan normal,  menjadi alasan ibumemilih bersalindengan cara seksio sesarea. Padahal penelitianmembuktikan bahwa mitostersebuttidakbenarkarenapenyembuhanlukadi daerah vaginahampirsempurna.Pendapat lainyaitu,bayiyang dilahirkan denganseksiosesareamenjadilebih pandaikarenakepalanyatidak terjepitdi jalanlahir.Padahalsebenarnyatidakadaperbedaanantara kecerdasanbayi yang dilahirkandengan cara seksio sesarea ataupun pervaginam.Disisilain,persalinandenganseksiosesareadipiliholeh ibubersalinkarenatidakmaumengalamirasa sakitdalamwaktuyang lama.Halini terjadikarenakekhawatiranataukecemasanmenghadapi rasa sakitpadapersalinannormal.(Wiknjosastro,2006).



Jenis Pembedahan
Klasifikasi dari jenis seksio sesarea mengacu pada insisi rahim dan bukan insisi kulit. Pembedahan biasanya dilakukan melalui suatu insisi melintang pada sehmen bagian bawah pada rahim. Keuntungan dari pendekatan ini antara lain adalah penurunan kesempatan ruptura parut pada kehamilan berikutnya dan berkurangnya resiko perdarahan, peritonitis, ileus paralitik, dan adhesi usus besar.
INDIKASI UNTUK SEKSIO SESAREA
JENIS                                             INDIKASI
Ibu/janinDistosia
                                                         Ketidakseimbangan sefalopelvik
                                                         Kegagalan induksi persalinan
                                                         Kerja lahir yang abnormal
IbuPenyakit pada ibu
                                                         Eklampsia/pre-eklampsia yang berat
                                                         Diabetes melitus
                                                         Penyakit jantung
                                                         Kanker servikal
                                                    Pembedahan rahim yang sebelumnya
                                                         Seksio sesarea klasik
                                                         Ruptura rahim yang sebelumnya
                                                         Miomektomi ketebalan-penuh
                                                    Sumbatan pada jalan lahir
                                                         Fibroids
                                                         Tumor ovarium
Janin                                           Gangguan pada janin
                                                    Prolaps tali
                                                    Malpresentasi janin
                                                         Sungsang,terletak melintang, kening
Plasenta                                       Plasenta previa
                                                    Abrupsio plansentae

Pendekatan alternatifnyaadalah pembedahan klasik yang menggunakn insisi vertikal pada segmen bagian atas rahim. Suatu insisi vertikal dapat dilakukan pada segmen bagian bawah, dan dalam hal ini prosedur disebut sebagai caesar vertikal bawah, meskipun insisi selalu berekstensi ke segmen bagian atas rahim.
Beberapa indikasi untuk seksio sesarea klasik dan vertikal bawah tetap dan adalah sebagai berikut :
1.      Bila janin kurang berpresentasi sungsang. Dalam keadaan ini, biasanya pada 34 minggu kehamilan atau kurang, segmen bagian bawah masih terbentuk kurang baik, dan insisi melintang mungkin terlalu sempit untuk memungkinkan kelahiran janin atraumatik.
2.      Bila letak janin melintang dan tdak dapat dikoreksi menjadi letak longitudinal, terutama kalu punggung berada di bagian inferior dan membran mengalami ruptura. Contoh ekstrim adalah presentasi bahu dengan lengan mengalami porlaps turun ke vagina.
3.      Bila akses ke segmen bagian bawah terbatas karena fibroids atau jarang, adhesi yang erat.
4.      Bila histerektomi dilakukan segera setelah seksio sesarea.
5.      Bila seksio sesarea postmortem dilakukan untuk mencoba menyelamatkan anak yang hidup dari seorang ibu yang mati.
6.      Bila terserang kanker servikal.
           
Gambar. Seksio sesarea melintang bagian bawah. A. Pelepasan lipat utero vesikal peritoneum,B. Pemisahan kandung kemih dari segmen rahim bagian bawah, setelah menginsisi lipat uterovesikal,C. Insisi melintang melalui segmen rahim bagian bawah yang memprlihatkan membran janin. Perhatikan penarikan kembali kandung kemih ke inferior.
Persiapanpreoperasi
Antacid harus diberikan satu  jam sebelum operasi untuk meminimalkanefekdari aspirasiselamaprosesanantesi,pemberian dekstrose 5%didalamcairanringerlaktat,kateterfoley,danpersiapan operasi  lainnya  sama   seperti  persiapan  operasi  abdominal. (De Cherney,2005)

TeknikSeksio Sesarea
(a)Insisivertical           
Insisi  vertical garis tengah infraumbilikus adalah insisi yangpalingcepatdibuat.Insisiiniharuscukup panjangagarjanin dapatlahirtanpakesulitan.Olehkarenanya,panjangharus sesuai dengantaksiranukuran janin.Pembebasansecaratajamdilakukan sampaike levelvagina m.rektusabdominislaminaanterior,yang dibebaskandari lemak subkutisuntuk memperlihatkansepotong fasia  di   garis  tengah  dengan  lebar  sekitar  dua  cm.   fasia transversalisdan lemakpraperitoneumdibebaskansecarahati-hati untukmencapaiperitoneumdibawahnya.Peritoneumyangterletak dekatdenganujung atasinsisidibukasecarahati-hati.Beberapa doktermengangkatperitoneumdengandua klem hemostatyang dipasangdenganjarakdua cm.Lipatanperitoneumyangterangkat diantarakedua klemtersebutkemudiandilihatdan dipalpasiuntuk meyakinkanbahwaomentum,usus, ataukandungkemihtidak menempel.Pada wanitayangpernahmenjalanibedahintra- abdomen,termasukseksio sesarea,omentum,atauusus mungkin melekatke permukaanbawahperitoneum.Peritoneumdiinsisi superiorterhadapkutub atasinsisidankearahbawah tepatdiatas lipatanperitoneumdiatas kandung kemih.
(b)Insisi transversal/lintang
Dengan insisiPfannenstielmodifikasi,kulit,dan jaringan subkutandisayat denganmenggunakaninsisi transversalrendah sedikitmelengkung.Insisidibuatsetinggigaris rambutpubis dan diperluassedikitmelebihibataslateralototrektus. Setelahjaringan subkutis dipindahkan dari fasia dibawahnya  sepanjang satu  cm ataulebihpadakedua sisi,fasiadipotongsecaramelintangsesuai panjanginsisi.Tepisuperiordaninferiorfasia dipegangdengan klemyang sesuaikemudiandiangkatolehasistenselagioperator memegangselubung fasia dari otot rektusdibawahnya secara tumpuldenganpeganganscalpel.Pembuluh darahyang berjalan diantaraotot dan fasia dijepit,dipotong, dan diikat.Hemostasis harusdilakukansecaracermat.Pemisahanfasia dilakukansampai cukupmendekatiumbilicusagardapat dibuatinsisi longitudinal garistengah yang adekuatdiperitoneum.Otot rektuskemudian dipisahkandigaris tengah untuk memperlihatkanperitoneum dibawahnya.
2) InsisiUterus
(a)Insisisesareaklasik
Suatuinsisivertikalkedalamkorpusuterus diatassegmen bawahuterusdan mencapaifundusuterus,sudahjarangdigunakan saatini.Sebagianbesar insisidibuatdisegmenbawahuterus secara melintangatauyanglebihjarangsecaravertical.Insisi melintang disegmenbawah memelikikeunggulanyaituhanyamemerlukan sedikitpemisahan kandung kemih darimiometriumdibawahnya. Apabilainsisi diperluaskearahlateral,dapatterjadilaserasipada salahsatuataukedua pembuluhuterus.Insisivertikalrendahdapat diperluas ke  atas sehingga  pada keadaan-keadaan yang memerlukanruanglebihlapang,insisidapatdilanjutkanke korpus uterus.Untukmenjagaagar insisivertikaltetapdibawahsegmen bawahuterus,diperlukanpemisahanyanglebihluaspada kandung kemih.Selainitu,apabilameluaskebawah, insisivertikaldapat menembusservikslaluke vaginadanmungkinmengenaikandung kemih.Yang utama,selamakehamilanberikutnyainsisivertikal yangmeluas kemiometriumatas lebihbesar kemungkinannya mengalamirupturedaripadainsisi transversal,terutamaselama persalinan.
(b)Insisisesareatransversal
Uterus umumnyamengadakandekstrorotasisehingga ligamentumteresuterikirilebihanteriordanlebihdekatke garis tengah daripada  yang kanan. Lipatan peritoneum yang agak longgardi atasbatasataskandung kemih dan menutupibagian anterior segmen bawah  uterus dijepit di  garis tengah  dengan forceps  dan  disayat  dengan  scalpel  atau  gunting.  Gunting diselipkandiantaraserosadan miometriumsegmenbawah uterus dandidorongke lateraldari garistengah,sembari membukamata gunting secara parsial  dan intermiten, untuk memisahkan pita serosa selebardua cm,yangkemudiandiinsisi.Menjelangbatas lateral di  kedua sisi, gunting sedikit diarahkan lebih ke arah cranial.Lapisanbawahperitoneumdiangkatdankandung kemih dipisahkansecara tumpul atautajam dari miometriumdibawahnya. Secaraumum,pembebasankandung kemihjanganmelebihilima cm kedalamannya dan  biasanya lebih sedikit. Terutama pada serviksyang sudah mendatardan membuka,pembebasankearah bawah  dapat terjadi sedemikian dalam sehingga secara tidak sengajayang tidakterpajandan dimasukiadalahvaginabukan segmenbawah uterus.
Uterus dibukamelaluisegmen bawah uterussekitarsatucm dibawah batasataslipatanperitoneum.Insisi uterusperlu dibuat relativetinggipadawanitadenganpembukaanserviks yang besar ataulengkapagarkemungkinanperluasaaninsisi ke lateralmenuju arteriuterineberkurang.Insisi uterusdapatdilakukandengan berbagaiteknik.Semuanyadimulaidengan menyayatsegmen bawahuterusyang terpajanmenggunakanscalpelsecaramelintang sepanjangsekitarsatu s.d. dua cmseparuh jalanantarakeduaa. uterina.Tindakaniniharus dilakukansecarahati-hatisehingga sayatanmemotongseluruhketebalandindinguterus tetapitidak cukupdalamuntukmelukaijanindibawahnya.Apabilauterus telahterbuka,insisidapatdiperluasdenganmemotongkelateral dankemudiansedikitke atasdenganguntingperban.Caralain, apabilasegmen bawah uterustipis, insisimasuk dapatdiperluas hanyadengan tekanankelateraldanatasmenggunakankeduajari telunjuk.Insisiuterusharusdibuatcukuplebaragarkepaladan badan janindapat lahirtanpamerobek atau harusmemotongarteri danvena uterineyang berjalansepanjangbataslateraluterus. Apabiladitemukanplasenta digarisinsisi,plasentatersebut harus dilepaskan atau diinsisis. Apabila  plasenta tersayat, perdarahan janindapatparahsehingga,padakasussemacamini,talipusat harus secepatnyadiklem.(Williams,2005)
Tabel1

Perbandingankelebihandan kekuranganinsisisesareauterus secaraklasik dan transversal.
Insisicaesareauterus  Klasik                                      Transversal


Kelebihan                     Mengeluarkan  janin  lebih cepat
Tidak           mengakibatkan kandungkemih tertarik Sayatan  bisa  dperpanjang proksimalataudistal








Kekurangan                 Infeksi   mudah    menyebar secara  intraabdominal karenatdk ada reperitonealisasiyang baik



Untuk persalinanberikutnya lebihsering terjadiruptura uterispontan


Penjahitanlukalebihmudah

Penutupan    luka    dengan reperitonealisasiyang baik Tumpang      tindih      dari peritoneal flap baik sekali untuk  menahan  penyebaran isi    uterus    ke    rongga peritoneum
Perdarahankurang Kemungkinan rupture uteri spontanlebihkecil
Luka  dapat melebar ke kanan kiri,bawah sehingga dapat  menyebabkan a.uterinaputus sehingga mengakibatkan perdarahan yang banyak


3) PelahiranJanin
Pada presentasi kepala,satutangandiselipkankedalamrongga uterusdi antara simfisisdankepalajanin,lalukepaladiangkatsecara hati-hatidenganjari dantelapaktanganmelaluilubanginsisi dibantu olehpenekanansedang secaratransabdominalpadafundus. Setelah persalinanlamadengandisproporsisefalopelvik, kepalajaninmungkin terjepitagakkuat dijalanlahir.Tekanankeatasyangdilakukanmelalui vagina oleh asisten akan membantu melepaskan kepala  sehingga kepaladapat dikeluarkanmelaluibagianatassimfisis.Untuk memperkecilaspirasi cairanamnion dan isinya oleh janin, hidung dan mulutdiaspirasidenganbola pengisap (bulbsyringe)sebelumtoraks dilahirkan.Bahu kemudiandilahirkandengan tarikanringandisertai penekananpadafundus. Bagiantubuhlainnyasiap menyusul.
Segera setelahdilahirkan,pasien diberi 20 unit oksitosin perliter dengankecepatan10ml/mntsampai uterusberkontraksi denganbaik, setelahitulajunyadapatdikurangi.Dosisbolus5 sampai10 unit dihindarikarena dapatmenyebabkanhipotensi.Talipusatdklem sementarabayi dipegangsetinggidinding abdomen, kemudianbayi diberikankepadaanggotatimyang akanmelakukanupayaresusitasi biladiperlukan.
Apabilapresentasijaninbukan kepala,atauapabilajaninlebihdari satu atau janinsangat imaturpada wanitayang belum pernah melahirkan,insisi verticalmelaluisegmenbawahkadang-kadang terbuktilebih menguntungkan.Tungkaijanin harussecaracermat dibedakandarilenganuntukmenghindariekstraksiprematurelengan yangmenyebabkanpelahiranbagiantubuhjaninselanjutnyamenjadi sulit.
Insisi   uterus  diperiksa   untuk  melihat  ada   tidaknya  lokasi perdarahanyangderas. Perdarahaniniharus segeradijepitdengan forceps cincinatau Penington,atauinstrumentyang serupa.Sebagian besarahli bedah kebidananmerekomendasikanuntuk segera mengeluarkanplasenta secara manual, kecuali apabilaplasenta telah terlepassecaraspontan.
4) PenjahitanUterus
Setelahplasentalahir, uterusdapatdiangkatmelaluiinsisi dan diletekaandiatasdindingabdomenyang tertutupolehdukdan fundus ditutupioleh tamponlaparotomiyang telah dibasahi.Walaupun sebagian  doktermenghindaritahapyangterakhirini,  eksteriorasasi uterus sering memberikan keuntungan  yang melebihi kerugiannya. Kitadapatdengancepatmengetahuiuterus yangatonikdanmelemas sehingga dapatsegera melakukanmasase.Insisi danperdarahanlebih jelas tampak  dan  akan  lebih  mudah diperbaiki, terutama apabila terdapatperluasaninsisike lateral.Segera setelahplasentalahirdan diperiksa,rongga uterusdiperiksadandiusapdengankassa untuk mengeluarkanselaputketuban yang tertinggal,verniks, bekuan darah, dandebrislainnya.Tepisayatanbagianatasdanbawahserta masing- masingsudutinsisiuterus diperiksasecaracermatuntukmelihatada tidaknyaperdarahan.Batasbawah insisi yangdibuatmelaluisegmen bawah uterusyang menipismungkinsedemikiantipishingga terabaikan.Pada saatyang sama, dindingposteriorsegmen bawah uteruskadangmengembungke anteriorsedemikianrupa sehingga disangkabatas bawah insisi.
Insisi uterusditutupdengansatuataudua lapisanjahitankontinu menggunakanbenangyangdapatdiserapukurannol atausatu. Biasanyadigunakanbenang kromik,tetapisebagianmenyukaibenang sintetikyang tidak diserap. Pembuluh-pembuluh besar yang dijepit tersendirisebaiknya diligasidenganbenang.Sebagiandokter mengemukakankekhawatiranbahwa jahitanmelaluidesidua dapat menyebabkanendometriosispada jaringanparut.Jahitanawal diletakkantepatdiluarsalahsatu sudut insisi. Kemudiandilakukan jahitanjelujurmengunci,dengan setiap jahitanmenembus seluruh ketebalanmiometrium.
Tempatsetiapjahitanharus dipilihsecarahati-hatiagarsetelah menembusmiometriumjarumtidakperluditarikkembali.Hal ini mengurangikemungkinanperforasi pembuluhyangtidakterikatdan pendarahanyangdapat ditimbulkannya.Jahitanjelujurmengunci dilanjutkansampaitepatmelewatisudut insisiyangberlawanan. Aproksimasitepisayatandenganjahitansatu lapisbiasanya memuaskan,terutamaapabilasegmenbawah lapis.Apabilasetelah jahitanjelujursatu lapisaproksimasikurang memuaskanatau pendarahan menetap,dapat dilakukanpenjahitan satulapisanlagi sehinggaterjadiaproksimasidan hemostatis,atau masing-masing tempatpendarahandiikatdenganlatihanmatrasatauangka delapan. Setelahtercapaihemostatisdengan penutupan uterus, tepi-tepi lapisan serosayg tadinyamelapisiuterusdan kandungkemihdisambung denganjahitanjelujurmenggunakancatgutkromik 2-0.
5) PenutupanAbdomen
Semua kassa dikeluarkan,cekungandancul-de-sac dikosongkan daridarah dancairanamniondengan pengisapansecarahati-hati. Apabiladigunakananastesiaumum,orga-organabdomenatasdapat dipalpasisecara sistematis.Namun,pada analgesia konduksi hal ini dapat menimbulkan rasa  yang tidak nyaman cukup besar. Setelah jumlahsponsdan instrument dihitungdengan benar, insisi abdomen ditutup.Sewaktudilakukanpenutupanlapisdemi lapis,tempat-tempat perdarahandiidentifikasi,diklem,dandiligasi.Ototrektus dibiarkan kembali ketempatnya semula,  dan  ruang  subfasia  diperiksa secara cermatuntuk hemostasis.Fasiarektusdiatasnyaditutupdenganjahitan interrupted(satudemisatu)denganbenangyangtidakdiserapnomor nol dandipasanglateralterhadaptepi fasia denganjaraktidaklebihdari satu cm,  atau jahitan jelujur mengunci dengan  benang yang  dapat diserapdan bertahanlamaataupermanen.
Jaringan subkutan biasanya tidakperlu ditutup secara terpisah apabilaketebalannyadua cm ataukurang,dankulitditutupdengan jahitanmatrasverticaldenganbenang sutera3-0 atau4-0 ataubenang yangekuivalenatauklipkulit.Apabila jaringanadiposanya lebihtebal, atauapabiladigunakan klipataujaringansubkutan, perludilakukan beberapapenjahitaninterrupteddenganplaincatgut3-0 untuk menghilangkanruangrugidanmengurangiteganganpadatepiluka kulit.(Williams,2005)

Morbiditas dan Mortalitas
Resiko kematian ibu akibat seksio sesarea adalah empat sampai enam kali lebih besar dari kelahiran vagina. Masalah yang berkaitan dengan anastetik sekarang ini merupakan penyebab utama mortalitas. Angka kematian  keseluruhan akibat seksio sesarea sekarang ini kurang dari satu dalam 1000, meskipun bahaya dari prosedur itu sendiri menjadi dua kali lipat oleh komplikasi medis atau obstetrik yang mengakibatkan pembedahan.
Gambar. Jenis seksio sesarea

Komplikasi ibu pada seksio sesarea mencakup komplikasi periode masa nifas yang normal dan komplikasisetiap prosedur pembedahan utama. Komplikasi yang penting khusus pada seksio sesarea adalah:
Pada Ibu:
1.       Perdarahan.Perdarahan primer mungkin kegagalan mencapai hemostatis di tempat insisi rahim atau akibat atonia uteri, yang dapat terjadi setelah pemanjangan masa persalinan.
2.      Sepsis sesudah pembedahan. Frekuensi dari komplikasi ini jauh lebih besar bila seksio sesarea dilakukan selama persalinan atau bila terdapat infeksi dalam rahim. Antibiotika profilaksis selama 24 jam banyak mengurangi insidensi masalah ini.
3.      Infeksipuerperal,dapatbersifatringan,sepertikenaikansuhu beberapaharidalammasanifas ataudapatbersifatberat,seperti peritonitisdansepsis.Infeksi postoperativeterjadiapabilasebelum pembedahansudahada gejala infeksiintrapartum,atauada faktor yangmerupakanpredisposisi terhadapkelainanitu.Bahayainfeksi sangatdiperkecildengan pemberianantibiotika,akan tetapitidak dapatdihilangkansama sekali.
4.      Cedera pada sekeliling struktur. Usus besar,kandung kemih,pembuluh di ligamen yang lebar,dan ureter terutama cenderung terjadi cedera. Hematuria yang singkat dapat terjadi akibat terlalu antusias dalam menggunakan retraktor di daerah dinding kandung kemih.

Pada Bayi:
Sepertihalnyadenganibunya, nasib anakyang dilahirkandengan seksiosesareabanyaktergantungdari keadaanyangmenjadialasan untukmelakukanseksiosesarea.Menurutstatisticdi Negaradengan pengawasanantenataldan intranatalyangbaik,kematianperinatal pascaseksiosesareaberkisar antara4-7%.(Wiknjosastro,2006).

Prognosis
Duluangkamorbiditasdanmortilitasuntukibudanjanintinggi.Pada masa sekarang,olehkarenakemajuanyangpesat dalamteknikoperasi, anestesi, penyediaan cairan dan darah, indikasi  dan antibiotika angka  ini sangatmenurun.
Angka kematianpadarumah-rumahsakit denganfasilitas operasiyangbaikdanolehtenaga-tenagayangcekatanadalahkurangdari 2 per1000.
Nasib janinyang ditolongsecaraseksio sesarea sangattergantungdari keadaanjaninsebelumdilakukanoperasi.Menurut datadari Negaradengan pengawasanantenatalyang baik danfasilitasneonatalsempurna,angka kematianperinatalsekitar4-7%.

Edukasi PascaOperasi
o   Dianjurkanjanganhamilselamalebihkurang satutahun, dengan memakaikontrasepsi.
o   Kehamilanberikutnyahendaknyadiawasidenganantenatalyang baik.
o   Dianjurkanuntuk bersalindirumah sakitbesar.
o   Apakah   persalinan  yang   berikut  harus  dengan   seksio   sesarea bergantungdari indikasi seksiosesarea dankeadaanpada kehamilan berikutnya
o   HampirdiseluruhinstitutediIndonesiatidakdianutdictum“oncea caesarean alwaysa caesarean.
o   Yang dianut adalah “once a caesarean not always a caesarean”kecualipadapanggulsempitataudisproporsisefalopelvik.(Mochtar, 1998).
















Daftar Pustaka
Kasdu. 2005. Operasi Cesar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa Swara.
Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri, Jilid 2 Edisi 2. Jakarta : EGC.
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Oxorn, H. 2003. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Essentia Medika.
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi, Edisi 6. Jakarta: EGC.
Saifudin, Abdul Bari. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yasasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Raharjdo.
Sjamsuhidajat, Wim De Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. Jakarta: EGC.
Williams. 2005. Obstetri, Edisi 21. Jakarta: EGC.
Winkjosastro, Hanafi. 2006. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Nama Kelompok:
1.     Dwi Adi Wicaksono    (101.00)
2.    Meylisa Kusuma Dewi (101.0071)
3.    M. Zainuddin              (101.00)
4.    Najmi Layalia             (101.0075)
5.    Verry Efriliyana         (101.0111)
 

0 komentar:

Posting Komentar